Sabtu, 16 April 2016

Soke Bahtera, An Ideal Husband


Haloo minna~ ketemu lagi dengan saya, jangan bosen yak ._.
Kali ini saya mau membahas tema yang berbeda, jauh dari yang berbau Jepang, jauh dari yang berbau Anime, jauh dari yang jauh-jauh#abaikan
Tahukah kalian saya mau bahas apa? Yak, dari judulnya saja mungkin sudah ketahuan, "Ideal Husband". Nah, kalau Soke Bahtera? Kalian tahu itu makanan apa? Makanan? Enak saja, itu nama orang. Yah bisa dibilang my husband dah #ditimpukistrinya
Oke- oke back to topic, kira-kira apa yang ingin saya bahas tentang Soke Bahtera? Check it out!


Soke Bahtera adalah tokoh utama pria di novel Hujan, karangan Tere Liye. Nama Tere Liye sudah tidak asing lah di telinga kita, penulis novel yang tulisannya mampu mencabik-cabik emosi kita, begitu menggebu-gebu. Hujan adalah novel yang masuk daftar favorit saya, dan masih menempati urutan pertama. Saya sangat suka kedua tokoh utamanya, Lail dan Esok. Saya tidak tahu nama lengkap Lail, entah punya nama panjang atau tidak, Tere Liye tidak menjelaskan. Satu-satunya tokoh yang disebutkan nama panjangnya aalah Esok, si Soke Bahtera itu. Siapakah Soke Bahtera itu? Jeng...Jenggg.....

Soke Bahtera adalah anak lelaki berusia lima belas tahun yang menyelamatkan gadis kecil berusia tiga belas tahun dari lubang darurat akibat letusan gunung purba yang begitu dahsyatnya hingga menyebabkan dampak yang begitu ekstrim bagi bumi. Namun yang saya ingin bahas adalah Soke Bahtera yang sudah menginjak usia remaja 20-an. Dia sangat menyukai mesin, selama dampak dari letusan gunung, dia banyak membantu para petugas relawan dengan kejeniusan dan kerja kerasnya. Dia adalah ilmuwan jenius, berhasil membuat kapal terbang yang nantinya digunakan untuk sepuluh juta (kalau tidak salah) umat manusia agar bisa melanjutkan keturunan agar tidak punah sembari menunggu perubahan bumi yang sedang menghadapi musim panas ekstrim selama berpuluh-puluh tahun hingga kembali pulih. 

Sedangkan Lail adalah sosok gadis yang tidak banyak menuntut walaupun pada akhirnya ia menyadari perasaannya terhadap Esok. Dia bersedia menunggu sepanjang tahun untuk kepulangan Esok yang hanya sekali dua kali untuk menemaninya ke lubang darurat dimana ibu Lail dan empat kakak laki-laki Esok tertimbun di dalamnya. Sebagai wanita, Lail begitu sabar menanti dan berusaha menyibukkan diri agar tidak terus memikirkan Esok dan berusaha tidak mengganggu kesibukan Esok, walaupun ia sangat ingin mengetahui kabar Esok, tapi berhasil ia tahan.

Nah, untuk Esok sendiri, saya lebih senang memanggilnya dengan nama lengkapnya, Soke Bahtera. Namanya begitu terasa damai di hati, dan terdengar mengagumkan, atau saya yang memang baper?
Soke Bahtera, Tere Liye tidak menggambarkan perawakannya secara detail, yang pasti ketika ia pulang dan menemui Lail, dia selalu memakai topi biru (kalau tidak salah) bertuliskan "The Smart One" pemberian dari Lail, dan dulu kayaknya dia pernah gondrong (haha suka sekali dengan gondrong). Hanya dengan mengetahui sifat-sifatnya saja, menurut saya dia orang yang tampan, keren dan menyejukkan bagai air pegunungan (apalah).
Entahlah, saya tidak melihat Soke Bahtera dari penampilannya, tapi dari hatinya (lalalala).
Sifatnya yang begitu tenang dan sabar, apalagi menurut saya kata wise itu sudah mewakili segalanya. Saya suka sekali dengan pria wise, khekhekekhe. Bagiku, pria wise atau wiseman itu adalah pria yang mampu menghormati wanita, tidak sembarangan, bukan pemarah, penyayang, dan setia (aseek)
Pria idaman setiap wanita terutama pria idaman saya, tak perlulah penampilan keren, bagiku setiap pria itu tampan kok (iyalah cowok masak cantik), baik, ramah, calm, welcome, anti kekerasan dan kekasaran, dan yang pasti wise. Entahlah apa kata-kata yang tepat untuk wise, tapi pria yang baik pada wanita adalah wiseman menurut saya. Soke Bahtera, andai ada banyak pria seperti Soke Bahtera, pasti banyak wanita akan sebahagia Lail, atau lebih bahagia lagi ketimbang Lail, karena wanita paling takut melihat pria marah (sejujurnya saya pribadi), apalagi melihat pria yang jarang marah tiba-tiba marah, menimbulkan ketraumaan yang sulit disembuhkan (lebay).
Namun, menurut saya Soke Bahtera terlalu sempurna, tidak disebutkan kelemahan dan kekurangannya. Padahal, pria akan terlihat keren ketika dia memiliki semangat untuk menghadapi kelemahannya, "Kelemahanmu bukanlah kekuranganmu, semangatmu telah menggantikannya" (my quote), justru saya akan dengan senang hati men-support-nya agar dia mampu berjalan lebih baik lagi dengan semangatnya itu, tentu diiringi dengan doa (apalah). Dan saya juga harus melakukan effort untuk sama-sama menjadi lebih baik, kan nggak fair kalo cuma dianya aja, haaha. Kok jadi saya yang curcol ._.

Pokoknya ya begitulah, alangkah lebih baiknya jika kita bisa melihat inside-nya, tidak yang dhohir saja. Sekian sedikit curhatan dan coretan tidak penting dari saya, semoga bermanfaat.
Sampai jumpa~

27 komentar:

  1. Seperti yang saya janjikan di waktu silam, bahwa saya akan mengunjungi blog anda dan saya telah menepatinya. :D Cuma mau ngasih tambahan, kalo kamu bilang : 'kalo tidak salah' itu artinya kamu benar, karena tidak salah itu correct atau benar. Sekian dan terima zakat, infaq, dan shodaqoh. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sudah mengunjungi blog saya :D
      oh ya Anda benar, kalau tidak salah berarti benar, terimakasih atas koreksinya. Maaf belum romadhon jadi belum bisa zakat fitrah ^^

      Hapus
  2. Seperti yang saya janjikan di waktu silam, bahwa saya akan mengunjungi blog anda dan saya telah menepatinya. :D Cuma mau ngasih tambahan, kalo kamu bilang : 'kalo tidak salah' itu artinya kamu benar, karena tidak salah itu correct atau benar. Sekian dan terima zakat, infaq, dan shodaqoh. :D
    haha copy dr udinnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha, terimakasih untuk Saudara Haryo Yudanto sudah mau mengunjungi blog saya :D ^^
      saya terima copy-annya dengan seperangkat alat sholat dibayar kredit(?)

      Hapus
  3. Soke bahtera juga sosok yang sempurna bagi saya terima kasih atas kutipannya

    BalasHapus
  4. Soke Bahtera.Namanya bagiku juga menyejukkan hati. Ternyata bukan saya aja yg berpikir kyk gtu..:D

    BalasHapus
  5. ESOK! Bener bener husband, boyfie material. Iri sama Lail. Saya rela masuk ke dalam dunia novel 'Hujan', tukeran hidup sama Lail, ketemu, berpetualang dan struggle bersama Esok, or, at least, bisa jadi orang ketiga antara Esok-Lail. Nanti malah novel itu berubah jadi sinetron yang serinya bisa sampe Season 7 😂

    BalasHapus
  6. Esok memang terlalu sempurna. Tp, menurut aku, aku nemuin satu kelemahannya. Dia g ngonfirmasi apa yg bakal dia lakuin ke Lail, jdnya lail suka salah sangka :v

    BalasHapus
  7. Aku nangis banget baca akhir novelnya T_T

    BalasHapus
  8. senang banget baca novelnya.. :) i love you esok..tapi sejujurnya dibanding hujan saya lebih suka novel tere liye yang "daun yang jatuh tak pernah membenci angin "karena kisah nya persis seperti kisahku hanya saja hujan memang tidak kalah mengagumkan kok.saya tidak bisa berhenti membacanya dan saya menyelesaikannya dalam satu hari mulai jam 08.00 pagi hingga jam 11.00 malam.tanpa henti..wkkwkwkw ga nafsu makan juga mandi pokoknya baca dan membaca.Makasih tere liye sudah menuliskan novel hujan ini dengan sangat hebat.. :)

    BalasHapus
  9. 2020 haiiii... !!
    Ada orang ???

    BalasHapus
  10. Huhuhu suka banget... Ditunggu kunjungannya.. pelajaranmemahami.blogspot.com

    BalasHapus
  11. Saya juga pengagum Soke Bahtera. Nama yg sejuk pas didengar. Orangnya tenang tapi penuh kejutan. Walau harus menunggu lama untuk kejutan itu. Sama kok sehari aku selesaikan baca novelnya sampai lupa kerjaan begitu menumpuk. Hehehehe

    BalasHapus
  12. Andainya saja, Sosok seperti Esok ada di Zaman sekarang. Pastilah, wanita rela menunggu kalau yang ditunggu seperti sosok SOKE BAHTERA yang sangat setia...uhh bahagia sekali jadi Lail

    BalasHapus
  13. Gw pengen tau muka Esok ama Lail:)

    BalasHapus
  14. Min masih ingat quotes di belakang topi esok yg di kasih sama lail gak,, gua lupa,, plis kastau dahh

    BalasHapus
  15. Terima kasih banyak Esok karena sudah memberi cahaya harapan bagi Lail terutama setelah kehilangan kedua orang tuanya. Maryam juga tentu saja. Ibu Suri. Komandan tim relawan yang sudah memberi izin kepada Lail dan Maryam untuk mengikuti tes. Ibunya Esok yang memberi tahu kalau Esok menyayanginya lebih dari seorang adik. Dan Elijah yang masih berusaha menahan Lail untuk menghapus semua kenangan itu di saat-saat terakhir. Cerita yang mengharukan. Terima kasih Tere Liye sudah mengenalkan Lail kepada aku, kami semua disini. Sampai sekarang aku masih berharap-harap, ada keajaiban yang terjadi. Semoga saja Esok dan Lail bisa bahagia di penghujung umur bumi. Oh iya! Maaf untuk walikota dan istrinya karena telah berprasangka buruk sama kalian. Kalian orang baik. Claudia juga.

    BalasHapus
  16. kalo menurut ku kekurangan dari soke itu komunikasi nya jelek banget. mungkin emang susah buat hubungin lail, tapi paling ngga kabar sekecil apapun harusnya dia kasih tau ke lail biar ngga ada salah paham antara mereka. lail juga egonya tinggi banget 😭😭

    BalasHapus

Efek Blog